Rezeki petani harga beras naik


 
Faojiridwan.me | Kapan hari ada postingan, potongan video dengan caption yang panjang. Narasinya adalah bahwa petani bersyukur harga beras naik terus karena itu dianggap baik baginya.
 
Ada pula unggahan yang kira-kira isinya “saat UMR dan gaji karyawan naik, petani tidak protes. Sekarang harga beras naik, kalian teriak-teriak.”
 
Sungguh siapapun yang punya agenda mengerahkan kedua narasi tersebut adalah jahat. Kenapa jahat?
 
Saya bilang jahat karena ini dapat menimbulkan seolah-olah ada benturan kepentingan antara petani dan konsumen beras. Padahal di antara petani dan konsumen beras ada middle men (manusia-manusia tengah). Merekalah, mulai dari tengkulak gabah, pabrik penggilingan, sampai agen beras dan penimbun, yang sejatinya mendapatkan keuntungan sebenarnya dari kenaikan harga beras.
 
Sungguh, petani gak seberapa ngurus UMR naik berapa tiap tahun. Toh ndak ada petani yang menggaji diri sendiri sebesar UMR. Pasti di bawah itu.
 
Pun juga petani mulai sadar bahwa harga gabah tidak naik karena harga beras naik. Biasanya harga gabah naik karena tengkulak berebutan beli gabah karena tergiur mau jual dengan harga tinggi. Demand gabah naik, price gabah pun terkerek.
 
Kembali lagi, petani tidak senang harga beras naik. Karena petani juga beli beras murah.
 
Loh bukannya nanem padi?
 
Iya nanem padi, panennya padi, jualnya gabah. Nerimanya uang.
 
Uangnya dipake beli beras. Kalo berasnya harganya naik, petani ya ikut susah.
 
 
Artikel ini bermanfaat?? Silahkan share dan komen ya..
 
 
 
 
 
Techy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ARTTechy Pranav PKD ART